Langsung ke konten utama

Postingan

Jiwa dan Ruh Manusia

Mengenal Jiwa dan Ruh Manusia Ketahuilah bahwa Allah menciptakan manusia dari dua unsur yang berbeda. Pertama, jasad yang gelap dan tebal, dibawah instruktur alam, tersusun dari tanah, dan tidak bisa sempurna kecuali dengan kehadiran unsur lain. Kedua, jiwa yang bersifat individual, menyinari, mengetahui, melaksanakan, menggerakan, dan menyempurnakan tubuh. Allah menciptakan tubuh dari sari-sari makanan, merawatnya dengan unsur-unsur debu, meratakan dasar-dasarnya, menyempurnakan pilar-pilarnya, menentukan ujung-ujungnya, dan menampakkan permata jiwa dari Yang Satu, Yang Sempurna, Yang Menyempurnakan, dan memberi faidah. Saya tidak mengartikan jiwa yang kuat adalah kuat mencari makanan, juga bukan kuat menggerakkan syahwat dan nafsu amarah, juga bukan kuat yang diam dalam hati yang melahirkan kehidupan dan menggerakkan indra. Gerakan berasal dari hati, kemudian mengalir ke seluruh organ tubuh. Kekuatan yang melahirkan gerakan ini dinamakan ruh hewan. Indra, gerak, syahwat,

Kemuliaan Ilmu

Ketahuilah, sesungguhnya ilmu menggambarkan jiwa yang berbicara tentang hakikat sesuatu dan inti benda-benda, baik menyangkut proses pertumbuhannya, kadar atau jumlahnya, bentuknya maupun dzatnya. Orang yang alim adalah orang yang meliputi, memahami, menembus, dan mampu menggambarkan apa yang diketahui. Objek ilmu adalah dzat sesuatu yang terlukis dalam jiwa. Kemuliaan ilmu bergantung pada kadar kemuliaan objek ilmu. Tingkatan atau derajat orang alim mengikuti tingkatan ilmu. Tidak ragu lagi bahwa objek ilmu yang paling utama, paling tinggi, paling mulia, dan paling agung adalah Allah, Dzat Yang Maha Menciptakan, Maha Kreatif, Maha Benar, dan Mahaesa. Ilmu yang dihasilkan dari objek ini adalah ilmu tauhid. Dengan demikian, ilmu tauhid adalah ilmu yang paling utama, paling agung, dan paling sempurna. Ilmu ini termasuk ilmu dharuri yang wajib diperoleh oleh semua orang yang berakal. Rasulullah saw. bersabda: “Mencari ilmu adalah wajib bagi setiap muslim.” Hadis ini memer

Mencari Ilmu Ladunni

Segala puji bagi Allah vang telah menghiasi hati hamba-hambaNya yang khusus dengan cahaya kewalian, mendidik ruhani mereka dengan kebaikan pertolongan, dan membukakan pintu tauhid kepada ulama-ulama ma’rifat dengan kunci pengetahuan. Saya mengucapkan shalawat dan salam kepada junjungan kita Nabi Muhammad saw., pengemban dakwah dan kepemimpinan, penunjuk umat ke jalan yang lurus, dan semoga keluarga dan sahabat beliau juga dilimpahi rahmat Allah. Ilmu Ladunni Ketahuilah, salah seorang temanku bercerita tentang sekelompok ulama yang mengingkari adanya ilmu gaib ladunni yang kebanyakan dimiliki para sufi atau ahli tarekat. Padahal ilmu ladunni lebih kuat dan lebih tepat gambarannya dibandingkan ilmu-ilmu yang diperoleh dengan belajar. Orang yang menolak itu berkata, “Saya tidak kuasa menggambarkan (memahami) ilmu sufi. Di dunia ini saya tidak percaya ada orang yang berbicara ilmu hakiki yang diperoleh dari pemikiran dan periwayatan dengan tanpa belajar atau berusaha.”

Sunan Kalijaga Berguru Kepada Nabi Khidir

Sunan Kalijaga Berguru Kepada Nabi Khidir Pengantar: Bagian ini memuat sebuah prosa yang dikutip dari Suluk · Linglung. Sebuah kitab klasik semacam kumpulan puisi yang berisi : dialog-pertemuan-dan wejangan Nabi Khidir kepada SunanKalijaga . Suluk ini aslinya berbahasa Jawa. menurut penelitiah : penulis isi dari suluk ini hampir sama dengan Serat Dewa Ruci yang  sebelumnya disinyalir oleh para sejarawan sebagai pertemuan Sunan Kalijaga dengan Nabi Khidir. Karena berupa suluk apalagi berisikan wejangan mahaguru para wali. maka orang awam tidak bisa hanya sekali baca langsung : mengerti. Ajaran-ajaran syari'at- ma'rifat-hakikat tingkat tinggi mewarnai suluk ini. PERTEMUAN SUNAN KALIJAGA DENGAN NABI KHDIR  Sete1ah menjalani latihan berat, berupa puasa dan riyadhah-riyadhah lainnya seperti dikubur hidup-hidup selama beberapa hari, Sunan Kalijaga menghadap gurunya yaitu Sunan Bonang. Berkata Sunan Bonang, "Muridku ketahuilah olehmu, jika kau ingin mendapatka

Nabi Musa As Berguru Kepada Nabi Khidhr AS

NABI MUSA AS BERGURU KEPADA NABI KHIDHR AS Di antara sekian banyak kumpulan kisah Nabi Khidhr yang paling terkenal adalah ketika Nabi Musa mencari hamba yang berilmu tinggi. Kisah ini demikian mendunia karena dinukilkan oleh Allah dalam Al-Qur'an Surat Al-Kahfi ayat 60-82 dan juga pernah disampaikan oleh Nabi Muhammad SAW dalam hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas, Said bin Jubair, Amr bin Dinar. Sufyan dan Al Hamidi. Pada suatu hari, Nabi Musa AS berpidato di hadapan umatnya Bani Israil. Ia mengingatkan kaumnya akan nikmat dan karunia Allah yang sangat besar, yaitu pada mulanya mereka menjadi bangsa yang tertindas di Mesir yang dikuasai Fir'aun. Raja Fir’aun memperbudak mereka dan diperlakukan semena-mena, lalu Allah mengirim Musa sebagai pemimpin mereka yang kemudian membebaskan mereka dari kekejian Fir’aun. Fir’aun yang merasa dikalahkan oleh Nabi Musa mengejar Bani Israil yang meninggalkan Mesir hendak pergi ke Palestina. Fir’aun dan bala tentaranya he

KEMATIAN TRAGIS SANG LINTAH DARAT

KEMATIAN TRAGIS SANG LINTAH DARAT  Dalam Al-Qur'an, surah al-Baqarah (2): 275, disebutkan bahwa Allah mengharamkan riba. Dan orang yang mengulang-ulangi mengambil riba padahal telah datang peringatan itu, tempatnya di neraka.  Suasana pasar di Desa Bukit Randu pagi itu belum begitu ramai. Para pedagang yang baru membuka kios dan toko masih sibuk menata barang-barang dagangannya. Mbok-mbok bakul yang biasa menjemput rezeki dengan menggelar jualannya beralas tikar, di sela-sela gang pasar atau di emperan toko, juga baru datang. Mereka saling berharap, hari itu dagangan mereka laku banyak. Himpitan kebutuhan yang kian mencekik leher membuat beban hidup para bakul kecil itu semakin berat. Maka, banyak di antara mereka yang terpaksa meminjam uang pada bank thithil dan lintah darat. Walau harus membayar bunga tinggi. Di saat pasar masih sepi dan pembeli belum banyak yang datang Mbok Katemi sudah mendatangi para bakul. Dengan tas besar yang terkempit di ketiaknya dan buku

NASIB SANG PELACUR, MAYATNYA PENUH BOROK

NASIB SANG PELACUR, MAYATNYA PENUH BOROK Allah berfirman: "Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk." [QS. Al-lsra: 32] Di tepi jalan di Desa Bulus, di Kota T, ada sebuah warung rujak yang selalu ramai pembeli. Pemiliknya bernama Bu Rika, seorang janda ‘bahenol’. Anehnya, pembelinya kebanyakan para lelaki yang suka main perempuan. Baik tua maupun muda, kalau sudah duduk di warung itu seolah enggan beranjak. Bahkan pembeli rujak pun merasa sungkan karena banyaknya lelaki nongkrong. Di tinggal suami menghadap Sang Ilahi, bukannya lebih khusyuk mendoakan arwah sang suami, Bu Rika malah menjadi pelacur. Ia sangat menjaga penampilannya dan hobi mengkoleksi baju seksi. Tubuhnya yang mulus selalu wangi. Tubuhnya selalu ditaburi parfum, lotion dan bedak. Badannya yang molek, jika berjalan seperti bebek bergoyang. Banyak lelaki yang jatuh dalam pelukannya, bahkan seorang pejabat daerah pu
Copyright © History Waliyullah. All rights reserved.