Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label Karomah

Kisah Ibrahim Bin Adham (Murid Nabi Khidir AS)

Kisah Ibrahim Bin Adham (Murid Nabi Khidir AS) DATANGNYA HIDAYAH Ibrahim bin Adham adalah raja Balkh yang sangat luas daerah kekuasaannya. Ke mana pun ia pergi, empat puluh buah pedang emas dan empat puluh buah tongkat kebesaran emas diusung di depan dan di belakangnya: Pada suatu malam ketika ia tertidur di kamar istananya, langit-langit kamar berderak-derik seolah-olah ada seseorang yang sedang berjalan di atas atap. Ibrahim terjaga dan berseru: “Siapakah itu?” “Seorang sahabat”,' terdengar sebuah sahutan, “untaku hilang dan aku sedang mencarinya di atas atap ini . “Goblok, engkau hendak mencari unta di atas atap?”, seru Ibrahim. “Hai manusia! Siapa yang goblok? Kau atau aku ? Engkau benar-benar manusia yang lalai”, suara itu menjawab, “apakah engkau hendak mencari Allah dengan berpakaian sutera dan tidur di atas ranjang emas?”. Kata-kata ini sangat menggentarkan hati Ibrahim. Ia sangat gelisah dan tak dapat meneruskan tidurnya. Ketika hari telah siang, Ibr

Rabi'ah Al Adawiyah (Ratu Sufi Yang Cemerlang)

Rabi'ah Al Adawiyah (Ratu Sufi Yang Cemerlang) Tokoh sufi wanita yang sangat terkenal di seluruh dunia karena kesuciannya ini adalah Rabi’ah binti Ismail Al Adawiyah. Ia berasal dari keluarga miskin. Sejak kecil tinggal di kota Bashrah. Dia sangat dihormati oleh orang-orana shaleh yang hidup pada masa itu. Seumur hidupnya ia tidak pernah menikah. Jiwa raganya hanya untuk Yang dicintainya yaitu Allah. Pada malam Rabi’ah dilahirkan ke dunia, tidak ada sesuatu barang berharga yang dapat ditemukan di dalam rumah orang tuanya, karena ayahnya adalah seorana yang sangat miskin. Si ayah bahkan tidak mempunyai minyak setetes pun untuk memoles pusar puterinya itu. Mereka tidak mempunyai lampu dan tidak mempunyai kain untuk menyelimuti Rabiah. Si ayah telah memperoleh tiga orang puteri dan Rabi’ah adalah puterinya yang keempat. Itulah sebabnya ia dinamakan Rabi’ah. “Pergilah kepada tetangga kita si Fulan dan mintalah sedikit minyak sehingga aku dapat menyalakan lampu,” istri

Malik Bin Dinar (Si Anak Uang Emas)

Malik Bin Dinar (Si Anak Uang Emas) Malik bin Dinar al-Sami adalah putera seorang budak berbangsa Persia dari Sijistan (Kabul) dan menjadi murid Hasan al-Bashri. Ia terhitung sebagai ahli Hadits Shahih dan merawikan Hadits dari tokoh-tokoh kepercayaan di masa lampau seperti Anas bin Malik dan Ibnu Sirin. Malik bin Dinar adalah seorang kaligrafer (penulis) Al-Qur'an yang terkenal. Ia meninggal sekitar tahun 130 H/748 M. AWAL JULUKANNYA Ketika Malik dilahirkan, ayahnya adalah seorang budak tetapi Malik adalah seorang yang merdeka. Orang-orang mengisahkan bahwa pada suatu ketika Malik bin Dinar menumpang sebuah perahu. Setelah berada di tengah lautan, awak-awak perahu rneminta: “Bayarlah ongkos perjalananmu!”. “Aku tak mempunyai uang”, jawab Malik. Awak-awak perahu memukulinya hingga ia pingsan. Ketika Malik siuman, mereka menagih ongkos lagi: “Bayarlah ongkos perjalananmu!”. “Aku tak mempunyai uang”, jawab Malik sekali lagi, dan untuk kedua kalinya mereka m
Copyright © History Waliyullah. All rights reserved.