Langsung ke konten utama

CERITA PERJALANAN AYAH KE DAERAH SELATAN

Cetak Roll Banner, XBanner, Spanduk, Backdrop, Photo Paper, Kanvas, Bendera
CERITA PERJALANAN AYAH KE DAERAH SELATAN

Setelah sembahyang Ashar aku dan adikku dipanggil ayah, dengan sangat gembira aku dan adikku berlomba-lomba memburu ayah untuk kembali mendengarkan ceritanya. Dengan sedikit kecewa karena kakakku sudah lebih dahulu ada dihadapan Ayah, kemudian aku dan adikku duduk disampingnya. Ayahmulai dengan ceritanya bahwa ketika remaja beliau sangat suka berburu bersama-sama dengan kawan-kawannya ke hutan di daerah selatan, atau tepatnya di hutan Ciamis dan sekitamya. Di hutan itu sering dibuat ranggon (dangau tinggi) sebagai pos pengintai bagi binatang-binatang yang akan diburunya. Di ping­gir hutan itu terdapat suatu perkampungan.
Syahdan di kampung itu ada satu rumah yang dihuni oleh sepasang suami istri dengan seorang putrinya yang dapat dikatakan cukup cantik. Ayah cukup lama tinggal di kampung itu sehingga sering­kali berjumpa dengan orang-orang tersebut, dan biasanya ayah memanggilnya dengan sebutan pa­man. Karena lamanya tinggal di kampung itu, penduduk menjadi sedikit curiga bahwa ayah ada hati pada gadis itu, padahal belum ada niat dalam hati ayah sedikitpun untuk menikah. Sekonyong-­konyong sekarang ditarik untuk menikah, bahkan setengah dipaksa dengan sedikit ancaman. Karena­nya ayah melarikan diri ke kampung lain.
Di kampung yang baru ini ayah mendapatkan jodoh bernama Ciong, seorang gad.is yang baik dan sabar.
Pada suatu hari paman yang memaksa ayah untuk mengawini anaknya itu. Lewat disan1ping rumah ayah sambil memikul pacul, dimana pada pangkal pacul tersebut tergantung seeker ikan
belut. Dengan sangat sopan Paman itu disapa oleh Ayah "Dari mana Mang?" dan dijawab bahwa beliau baru saja pulang dari sawah. Dengan ramah paman itu menawarkan ikan belutnya kepada ayah, yang diterima ayah dengan penuh terima kasih.
lkan pemberian Paman itu setelah dibakar dan dimakan telah membuat ayah sakit sampai pingsan. Dalam pingsannya ayah bermimpi tentang seeker ular yang masuk dalam tenggorokannya terus ke­dalam perut sehingga terdapat lubang yang menga­nga di dalam perut.
Impian ini dialaminya setiap hari sampai kurang lebih 3 bulan. Hal ini membuat ayah lemah dan tak berdaya. Dengan pasrah dan senantiasa memanjatkan do'a kepada Tuhan Yang Maha Kua­sa ayah sembuh dengan badan yang rusak, kurns dan hanya tinggal tulang-tulang diliputi kulitnya.
Kemudian di suatu pagi ketika ayah akan ber­jemur tidak disangka hujan turun dengan derasnya sehingga mengakibatkan banjir. Ayah hanyut ter­bawa air bahkan tak sadarkan diri. Ketika sadar kembali mendapatkan dirinya tersangkut di kandang kambing dan tidak lama berdatangan orang untuk menolongnya. Dengan pertolongan Tuhan ini untuk kedua kali ayah terhindar dari bahaya.

Baca selanjutnya Cerita Ayah Mauludan
Postingan Terbaru

Komentar

Copyright © History Waliyullah. All rights reserved.