Langsung ke konten utama

Postingan

Kematian Tragis di Malam Idul Fitri

"Hidayah" Kematian Tragis di Malam IdurFitri Di saat seluruh umat Islam bersuka cita menyambut hari kemenangan dengan takbir dan tahmid, lelaki itu meninggal dunia begitu mengenaskan. Lidahnya menjulur dan matanya melotot. Jenazahnya pun terus berbalik arah ketika akan dimakamkan. Petang hampir sirna, Berganti serinai malam yang perlahan jatuh di altar langit. Adzan Maghrib baru berkumandang di sejumlah masjid dan mushala.  Tanda bulan suci Ramadhan baru berakhir dan malam lebaran akhirnya tiba. Gema takbir membahana dan tahmid menggema dari segenap penjuru kampung. Namun, suara takbir dan tahmid itu serasa tak menyentuh kalbu Sumadi (36 tahun, bukan nama sebenarnya). Ia sepertinya tak peduli dengan hari lebaran, hari di mana umat Islam dianugerahi kemenangan usai menunaikan ibadah puasa selama sebulan Ia hanya duduk diam, tercenung di teras rumah dengan memegang botol minuman keras.  Pandangannya kosong menatap langit. Sorot matanya menerawang jauh, seakan meli

Asmara Dua Dunia Si Salim

"Hidayah" Asmara Dua Dunia Si Salim . Tak disangka-sangka, Nyonya Siska (38 tahun), langsung setuju ketika Karim menceritakan seputar Salim. Ia begitu percaya dengan omongan supirnya, Karim yang saleh dan setia. "Coba, Rim, kamu suruh kemari kawanmu itu. Biar ibu yang langsung wawancara,” tutur Nyonya Siska kepada Karim agar ia menghubungi Salim, mengabarkan berita gembira itu. Keesokan harinya, Salim sudah meluncur ke kantor Karim. Ia langsung bertemu dengan Karim dan dibawa ke ruangan Nyonya Siska biasa bekerja. Pada momen pertama inilah, dewi cinta menebar auranya. Saat pertama kali memasuki ruangan dan saling berjabat tangan, baik Salim dan Nyonya Siska sedikit salah tingkah. Nyonya Siska nampak begitu terpesona melihat Salim yang tinggi dan tampan, namun nampak polos dan tulus. Salim sendiri sempat terpukau ketika melihat Nyonya Siska yang biasa disebut-sebut Karim itu nampak terlihat cantik, anggun dan berwibawa. Dan dawai asmara pun bergetar saat pandangan

Lumpuh di Pusara Ibu

Hidayah, dengan Judul Lumpuh di Pusara Ibu. Ketika saudara semuslim lainnya merayakan kemendangan, ia malah menikmati penderitaan. Ia menangis dan meratap-ratap pilu di pusara ibunya, dengan kondisi satu kakinya yang lumpuh. Sebuah munajat terdengar lirih selepas Shubuh. Suara perempuan tua yang bergetar-getar, bergumul dengan isak tangis : " Ya Allah.... berikanlah keselamatan untuk anakku selama ia pergi merantau. Berilah ia kesuksesan....."  Mukena yang dikenakannya mulai basah oleh butir-butir air mata yang kian deras mengalir. Ia masih tersedu-sedu. Hatinya masih berharap-harap cemas. Halima, nama perempuan itu. 60 tahun, usianya, Ia sejatinya ridha melepaskan anaknya mengais rezeki di Kota Besar, tapi dadanya masih terasa sesak. Perasaan takut kehilangan untuk kedua kalinya menyergap batinnya. Ia khawatir akan berjibaku dalam kesepian untuk kedua kalinya. Ya, selepas suaminya meninggal dunia 10 tahun lalu, ia memilih tidak menikah lagi. Dan kini, Salim, 24 tah

Karomah Makam Syeikh Abdurrauf As-Sinkili

Karomah Makam Syeikh Abdurrauf As-Sinkili Syeikh Abdurrauf As-Sinkili Mursyid Profilic dari Sinkil Syeikh Kuala atau Syeikh Abdurauf As Sinkili dikenal sebagai pembawa tarekat Syatariyah ke Indonesia. Ia seorang ulama profilic (produktif) dalam menghasilkan karya intelektual.  Konon sewaktu bencana tsunami di Aceh tahun 2004 ada sesuatu peristiwa di luar nalar. Orang-orang yang berkumpul di makam Syaikh Kuala luput dari amukan air bah yang dahsyat. Padahal letak makam tersebut berada di pinggir pantai. Tentu saja cerita ini menjadi buah bibir masyarakat kala itu. Bahkan ada yang mengkeramatkannya. Syeikh Kuala memang tokoh yang dihormati dan mempunyai pengaruh hingga sekarang.  Makam Syeikh Abdurrauf Sinkli Syeikh Kuala memang bukan nama asing bagi masyarakat Aceh saja. Tetapi dikenal di seantero ranah Melayu dan dunia Islan international. Syeikh Kuala atau Syeikh Abdurauf Singkel adalah tokoh tasawuf juga ahli fikih yang disegani. Lelaki asal Sinkel, Fansur Aceh Utar

Berfikir tentang Diri Sendiri

Berfikir tentang Diri Sendiri Berfikirlah ! Allah Swt. berfirman (yang artinya) "Bukankah telah datang kepada manusia satu waktu dari masa, sedangkan ia ketika itu belum merupakan sesuatu yang dapat disebut." QS. Al Dahr:1). Renungkanlah bagaimana keadaanmu. Ambil pelajaran atas dunia yang telah lewat, apakah masih ada yang tersisa. Kalau sekarang ada yang tersisa, itupun sama dengan yang telah berlalu, yaitu sama-sama dari air dan dicipta dengan air. Rasulullah saw. bersabda, "Di dunia ini tidak ada yang tersisa kecuali balak dan fitnah." Nabi Nuh as. pernah di tanya, "Bagaimana kamu menemukan dunia, hai Nabi yang umurnya paling panjang?" Ia menjawab, "Saya menemukan dua pintu. Saya masuk dari pintu yang satu dan keluar dari pintu yang lain." Berfikir adalah pangkal kebaikan. Ia merupakan cermin yang dapat memperlihatkan kebaikan dan keburukannmu. Dalam kitab Dalil Al Thalib ila Nahayah Al Mathalib, Syekh bin Ali bin Al Sakin berkata

Keselamatan, Uzlah dan Beribadah

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Segala Puji bagi Allah Tuhan Sekalian Alam, Shalawat dan Salam tercurah keharibaan baginda Nabi Muhammad SAW.  Materi kuliah kali ini yaitu tentang Keselamatan, Uzlah dan Beribadah. Keselamatan Carilah keselamatan! Semoga orang yang mencarinya menemukannya. Tentu lebih mengherankan jika ada orang lebih memilih mencari musibah. Di zaman sekarang ini, keselamatan benar-benar merupakan kemuliaan. Keselamatan terdapat dalam khumul (menyembunyikan diri dan tidak memilih menjadi orang yang dikenal, padahal ia orang yang sangat alim dan cakap. Orang yang khumul tetap hidup di masyarakat ramai, tetapi ia menyamarkan penampilannya supaya tidak dikenal orang). Jika keselamatan tidak dalam khumul, maka uzlah (mengasingkan diri di tempat yang sepi) adalah pilihannya dan uzlah memang tidak seperti khumul. Jika tidak bisa 'uzlah, maka diam bisa jadi gantinya. Diam memang tidak sama dengan 'uzlah. Jika diam tidak membahayakannya,

Puasa, Zakat dan Haji

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Melanjutkan Kuliah tentang jalan hidup kaum sufi, sekarang akan di jelaskan tentang Puasa, Zakat dan Haji. Puasa Jika kamu berpuasa, maka dengan puasamu niatkanlah untuk menahan nafsu dari syahwat. Sesungguhnya puasa merupakan peleburan kehendak nafsu. Dalam puasa terdapat kejernihan hati, pengurusan tubuh, ingat untuk berbuat baik kepada kaum fakir, berpaling ke hadirat Allah, bersyukur atas keutamaan-keutamaan yang telah diberikan Allah, dan meringankan hisab. Kenikmatan Allah dengan memberimu taufiq sehingga kamu mampu berpuasa adalah lebih agung daripada syukurmu atas kenikmatan itu. Kamu janganlah menuntut ganti atas puasamu. Zakat Setiap anggota badan wajib dizakati. Zakatnya hati adalah berfikir, yaitu memikirkan keagungan Allah, hikmah-hikmah-Nya, kekuasaan, hujjah, nikmat, dan rahmatNya. Zakatnya mata adalah digunakan untuk memandang alam dengan mengambil pelajaran darinya dan menjauhkannya dari pandangan bersyahwat.

Ruku’, Sujud, Tahiyat, Salam dan Berdoa

Ruku’ Ruku’lah seperti ruku’nya orang yang khusyu’ kepada Allah, yaitu orang yang hatinya senantiasa tunduk kepada Allah, sehingga tubuhnya ikut menunduk. Ruku’lah dengan sepenuh ruku’, dan jaga perasaanmu dari perasaan telah menjalankan perintahNya. Kamu sebenarnya tidak mampu menunaikan kewajibanNya kecuali dengan pertolonganNya. Kamu juga tidak akan mampu menggapai kampung yang diridlaiNya kecuali dengan rahmatNya. Kamu juga hakikatnya tidak mampu mencegah dari berbuat maksiat kecuali dengan pemeliharaanNya. Kamu juga tidak bisa selamat dari siksaNya kecuali dengan ampunanNya. “Tidak seorang pun yang bisa masuk surga dengan amalnya,” kata Rasul. “Tidak juga engkau, ya Rasul?!” tanya para sahabat. “Tidak juga saya. Hanya saja Allah telah menggenangi saya dengan rahmatNya,” jawab beliau. Sujud Sujudlah kepada Allah seperti sujudnya orang yang tawadlu’ dan alim. Sujud orang seperti ini mengandung kesadaran bahwa dirinya diciptakan dari tanah yang setiap hari diinjak-

Keluar Rumah, Memasuki Masjid

Keluar Rumah Jika kamu keluar rumah menuju masjid, maka ketahuilah bahwa Allah mempunyai hak atas dirimu yang wajib kamu penuhi. Dari hal itu ketenangan, kewibawaan, dan mengambil pelajaran dari makhluk-makhluk Allah, yang baik maupun yang buruk, harus kamu lakukan. “Dari perumpamaan-perumpamaan ini Kami buatkan untuk manusia; dan tiada yang memahaminya kecuali orang-orang yang berilmu.” (QS. Al Ankabut: 43). Oleh sebab itu, tutuplah pandanganmu dari melihat sesuatu yang melupakan dan syahwat. Sebarkanlah salam, baik salam pertama maupun salam jawaban. Tolonglah orang yang minta tolong kepadamu jika urusannya adalah kebenaran. Perintahkanlah kebaikan dan cegahlah kemungkaran jika engkau memang mampu, dan berilah petunjuk orang yang sesat. Memasuki Masjid Jika telah sampai di depan pintu masjid, maka ketahuilah bahwa yang kamu tuju adalah “rumah" Dzat Maha Raja Yang Maha Agung. Tidak ada yang bisa menghadap kecuali orang yang suci dan tidak ada yang bisa naik

Syukur, Pakaian, Bangun Tidur, Siwak, Merias Diri, Bersuci

Syukur Dalam setiap nafas ada nikmat Allah. Engkau merasakan nikmat itu jika engkau senantiasa mensyukurinya. Tingkatan syukur yang paling rendah adalah mengakui seluruh nikmat dari Allah, ridla atas apa yang telah diberikanNya, dan tidak mempertentangkannya. Kesempurnaan syukur adalah meng­akui dengan lidah sirr atau lidah rahasia yang menyatakan bahwa seluruh makhluk tidak mampu mensyukuri nikmat Allah yang paling kecil pun, walaupun ia telah berusaha keras. Mengapa demikian? Karena bersyukur itu sendiri juga nik­mat Allah. Taufiq yang mendorong seorang hamba untuk bisa bersyukur juga nikmat. Kemudian ia menjalankan syukur dan syukur yang dijalankan itu juga nikmat. Mensyukuri syukur juga nikmat. Mensyukuri syukur atas syukur-syukur yang ba­nyak wajib dilakukan, dan kemampuan ini juga nikmat. Karena itu, kamu wajib senantiasa bersyukur atas seluruh nikmat Allah yang tidak ada batasnya. Jika Allah telah menguasakan ma'rifat kepada seorang hamba, syukur akan memanggulnya,
Copyright © History Waliyullah. All rights reserved.