Syukur Dalam setiap nafas ada nikmat Allah. Engkau merasakan nikmat itu jika engkau senantiasa mensyukurinya. Tingkatan syukur yang paling rendah adalah mengakui seluruh nikmat dari Allah, ridla atas apa yang telah diberikanNya, dan tidak mempertentangkannya. Kesempurnaan syukur adalah mengakui dengan lidah sirr atau lidah rahasia yang menyatakan bahwa seluruh makhluk tidak mampu mensyukuri nikmat Allah yang paling kecil pun, walaupun ia telah berusaha keras. Mengapa demikian? Karena bersyukur itu sendiri juga nikmat Allah. Taufiq yang mendorong seorang hamba untuk bisa bersyukur juga nikmat. Kemudian ia menjalankan syukur dan syukur yang dijalankan itu juga nikmat. Mensyukuri syukur juga nikmat. Mensyukuri syukur atas syukur-syukur yang banyak wajib dilakukan, dan kemampuan ini juga nikmat. Karena itu, kamu wajib senantiasa bersyukur atas seluruh nikmat Allah yang tidak ada batasnya. Jika Allah telah menguasakan ma'rifat kepada seorang hamba, syukur akan memanggulnya,