Langsung ke konten utama

Berfikir tentang Diri Sendiri

Cetak Roll Banner, XBanner, Spanduk, Backdrop, Photo Paper, Kanvas, Bendera

Berfikir tentang Diri Sendiri


Berfikirlah! Allah Swt. berfirman (yang artinya) "Bukankah telah datang kepada manusia satu waktu dari masa, sedangkan ia ketika itu belum merupakan sesuatu yang dapat disebut." QS. Al Dahr:1). Renungkanlah bagaimana keadaanmu. Ambil pelajaran atas dunia yang telah lewat, apakah masih ada yang tersisa. Kalau sekarang ada yang tersisa, itupun sama dengan yang telah berlalu, yaitu sama-sama dari air dan dicipta dengan air.
Rasulullah saw. bersabda, "Di dunia ini tidak ada yang tersisa kecuali balak dan fitnah." Nabi Nuh as. pernah di tanya, "Bagaimana kamu menemukan dunia, hai Nabi yang umurnya paling panjang?" Ia menjawab, "Saya menemukan dua pintu. Saya masuk dari pintu yang satu dan keluar dari pintu yang lain." Berfikir adalah pangkal kebaikan. Ia merupakan cermin yang dapat memperlihatkan kebaikan dan keburukannmu.
Dalam kitab Dalil Al Thalib ila Nahayah Al Mathalib, Syekh bin Ali bin Al Sakin berkata, "Seorang pencari yang bersungguh-sungguh jika ingin mengenakan pakaian kirqah (baju sufi yang terbuat dari wool), maka wajib baginya melepaskan pakaian yang dipakai sehari-hari. Jika sudah mengenakan pakaian kirqah, ia harus selalu menjaga dirinya dan terus menerus memperbaiki diri." Dikatakan pula bahwa yang pertama kali memakai pakaian sufi atau khirqah adalah Adam as dan Hawwa." Nabu Musa as, Isa as, dan Yahya as juga berpakaian khirqah. Nabi kita, Muhammad saw., yang merupakan seorang nabi yang paling mulia pakaian yang biasa dipakai adalah pakaian kumal yang harganya tidak lebih dari lima dirham. Karena itu, tidak boleh berpakaian sufi kecuali orang yang sudah bersih dari kotoran jiwa."
Hasan Al Basri berkata, "Telah sampai kepadaku suatu riwayat bahwa Nabi saw. bersabda Janganlah kalian berpakaian wool (khirqah) kecuali hati kalian bersih. "Sesungguhnya orang yang telah berpakaian wool, tetapi masih berkhianat dan menipu, maka Tuhan Maha Raja Yang menguasai langit membencinya. Jika suda berpakaian wool atau sufi, wajib baginya melaksanakan tugas-tugas yang maknanya tersimpan dalam huruf-hurufnya, yaitu tiga huruf (huruf Shad, Wawu dan Fa' yang kemudian membentuk kata shauf, yakni wool). Tugas-tugas yang terkandung dalam huruf shad adalah kebenaran, kejernihan, pemeliharaan, kesabaran, dan kebaikan. Tugas -tugas yang tersimpan dalam huruf wawu adalah sampai kepada Allah, menepati, dan menemukan. Tugas-tugas yang tersirat huruf fa' adalah kegembiraan dan kesedihan.
Jika pakaian sufi yang dikenakan adalah jenis muraqi' (pakaian tambal-tambalan), maka wajib baginya melaksanakan tugas-tugas yang tersirat dalam empat huruf muraqi, yaitu huruf mim, ra', qaf, dan 'ain. Tugas-tugas yang terdapat dalam huruf mim adalah ma'rifah, mujahadah, dan mudzillah (tawadhu', rendah hati, dan sangat sederhana). Tugas-tugas yang terkandung dalam huruf ra' adalah rahmah (kasih sayang), ra'fah (belas kasihan), riyadhah (prihatin) dan rahah (lapang dada), tugas-tugas yang terdapat dalam huruf qaf adalah qana'ah (puas), qurbah (mendekat Allah), kuat, dan berbicara yang benar. Tugas-tugas yang tersimpan dalam huruf 'ain adalah berilmu, beramal, rindu, dan beribadah. Nabi saw. pernah memerintahkan memakai pakaian muraqi' ketika berkata kepada 'Aisyah ra (yang artinya): "Jika batinmu (ingin) bertemu denganku, maka wajib atasmu duduk bersama kematian dan jangan mengganti pakaian sampai robek-robek."
Demikian uraian yang bisa desainer paparkan dengan mengambil dari buku Jalan Hidup Kaum Sufi karya Imam Al Gazali, semoga ada manfaatnya. Jika anda kurang paham silahkan bertanya kepada yang lebih ahli di sekitar Anda.
Postingan Terbaru

Komentar

Copyright © History Waliyullah. All rights reserved.